Assalamualaikum Ayah
Izin kakak menuangkan sedikit rasa rindu di tulisan yg bahkan tak mampu menggambarkan sehancur apa hati ini, tulisan ini beriringan dengan tetesan air mata yang menjadi saksi bisu bahwa rindu ini sangat menyiksa.
Ayah, kakak tau mengeluh bukan hal yang baik.
Tapi ayah, mengeluh menangis padamu adalah hal yg menyenangkan.
Ayah, bahkan detik-detik terakhir kakak bersama ayah terus berputar ribuan kali,
Tiap putarannya begitu sangat menyakitkan ayah, sakit sekali ayah,
Melihat ummi yg terus merindu mengenang dirimu ribuan kali terasa semakin menyakitkan, melihat adik-adik yang berpura-pura tegar yang sebenarnya mereka sangat merindukan sosok ayahnya.
Ayah ditulisan ini kakak ingin memutar kaset yg kadang terus berputar tanpa izin dalam hati pikiran kakak
3 bulan setelah liburan lebaran haji bersama ayah, kakak belum sempat bertemu dengan ayah, rindu sangat rindu, tetapi jiwa ini sudah paham bahwa ummat membutuhkanmu. Hingga akhirnya dihari selasa bulan september ayah dan ummi menjemput kakak untuk pulang.
Hari itu, kakak melihat ayah dengan postur badan ayah yang berbeda dari terakhir kali kakak bertemu ayah, ayah dihari itu tanah pun mampu bersaksi bahwa yang paling kakak rindui adalah tawa bersama ayah dan ummi.
Dalam Perjalanan Menuju Banda Aceh.
Ayah ingat?? kakak bercerita bahwa kakak bermimpi ayah memerintah kakak untuk menjadi presiden, ayah tawamu sampai saat ini terus menghantui kakak, kita membahas lelucon yang akhirnya berhasil menghasilkan tawa yang sejak lama kakak rindu.
Ketika kita berhenti untuk makan malam persis kakak duduk dihadapan ayah, menatap ayah dengan hati yang terus memohon kepada mulut untuk berbicara ”ayah makanlah yg banyak, badan ayah sekarang kurusan “
Jawaban ayah sampai sekarang masih berani menusuk hati kakak ayah.
“Ayah lapar, tapi kalau makanpun ayah takut”. ternyata air yg berasal dari mata kakak tidak sabaran mau keluar ayah.
Ingat tidak ayah? kakak izin ke kamar mandi, kakak kasian sama air mata kakak
Pengen jalan-jalan dia ayah, tapi kakak malu
Dan yg paling kakak ingat disetiap ummi tidak ada di hadapan ayah
tidak pernah berhenti ayah bertanya “kak ummi mana?”
Anak mana ayah yg sanggup melihat orang tua-nya sakit. ?
Di mobil kakak melihat secara langsung ketika lambung ayah kumat yang padahal tadi ayah hanya makan sedikit, bahkan ayah membutuhkan gas tabung oksigen yg tersedia dimobil ayah, hari itu rasa takut telah menetap, mulai berteman dengan kakak ayah. Tapi positif thinking masih tetap mau bertahan menolong kakak.
Ayah, detik demi detik kakak melihat ayah yang terus menutup rapat rasa lelah, rasa sakit dihadapan orang, bahkan, ketika kakak melihat ayah bersama ummat, kakak sempat lupa bahwa ayah sedang menahan rasa sakit, setiap kembali ke kamar sungguh jantung kakak tidak karuan, lemas melihat ayah yang sangat lemah, bahkan canda tawa tak sanggup lagi ayah keluarkan. Tapi, disaat itu kakak yakin kita bakal ngelewatin ini, ayah akan sembuh, ayah hanya kelelahan. Ayah adalah sosok yang paling tegar, sabar, tenang, dan senyumnya selalu menebar tak pernah kenal lelah. kakak tau betapa sulitnya ayah untuk tidur disetiap malam tetapi selalu engkau tutup kelelahanmu disetiap majelismu tapi semua dipatahkan peristiwa 7 September 2024 tepat dihari Sabtu.
Malam 7 September, setiba di jakarta. sebelum ayah langsung dijemput oleh mobil ambulance RS kita sempat mengisi perut yg padahal telah kita isi dipesawat. di rumah sakit, senyummu masih merekah lebar menatap darahmu yg sedang di flebotomi (pengambilan darah). Dimalam itu juga ditetapkan jadwal angioplasti koroner (pemasangan ring) yang bahkan malam itu takut telah pergi diganti olah rasa harap dan senang bahwa tindakan ini akan membuat ayah sembuh malam itu setelah pemeriksaan, ayah kembali mengajak makan padahal perut ini baru diisi beberapa jam yang lalu, dimalam itu juga ayah memberitahu bahwa sudah merasa baikan, ayah dapat makan banyak bahkan hampir seluruh nasi kakak ayah habisi bukan? menyantapnya sambil senang membahas kegiatan yang akan ayah lakukan setelah tindakan selesai, bahkan masih teringat pembahasanmu hingga kini. harapanmu yang benar-benar besar untuk memperbaiki ummat, mendengar itu sungguh tidak sabaran menunggu ayah cepat sembuh. Teringat akan cepat kembali lagi tenaga ayah, kembali banyak canda tawa, berjalan bersama dan dapat tidur degan nyenyak.
Bahkan rasanya pagi itu enggan sekali kakak bangun untuk menunggu sambil ketakutan melihat ayah didalam ruangan yang menyesakkan itu. Malam itu adalah malam terakhir kakak memijat ayah, dan Ayah tau hal yg paling lucu adalah kita sama-sama sakit gigi disaat itu. Ayah setiap kakak memijat ayah kakak merasa sesak ayah, sesak sesekali harus menahan air mata melihat ayah yang sangat melemah. akhirnya malam itu berakhir dengan ummi yang mengurus ayah seperti biasanya, ummi yang tidak pernah kenal lelah untuk menjaga ayah, ummi yang selalu menjadi inspirasi kakak untuk menjaga ayah. Sungguh pedih ayah, bahkan pagi itu tak pun kakak melihat ayah (Pukul : 07.00) dibawa oleh perawat menuju ruangan.
Ayah, disaat kami menunggumu kamar yg luas terasa sangat sempit ayah. kami ketakutan sungguh takut ayah, setelah beberap jam kami menunggu, tiba kabar yg mengatakan bahwa kasus ayah sangat beresiko, kakak melihat ummi yg memohon agar tindakan itu tidak dilakukan apabila tindakan itu beresiko tinggi, tapi kami terus diyakinkan. ”Insya Allah tindakan ini berhasil”. sungguh kami hari itu berharap penuh kepada Allah untuk menyelamatkan ayah dari resiko itu, kami terus berusaha untuk tenang.
Tidak lama kemudian, ummi semakin tidak tenang dan mengajak kakak ke ruangan yang terletak di lantai 8 yang lebih tinggi 3 lantai dari kamar kami. kemudian dokter menjelaskan kondisi ayah, tindakan telah selesai tapi henti jantung terjadi dan dokter meminta ummi untuk men-talqin ayah berharap kesempatan itu masih ada. sungguh kaki kakak hendak melangkah cepat melihat ayah dari kaca kecil dipintu yg terkunci rapat,
Melihat orang bergantian memacu jantung ayah, kakak tidak tahan ayah, kakak pergi lari kembali ke kamar membawa ketakutan yang semakin menghantui kakak. Sedihnya, berita ayah pergi meninggalkan kami tak lama ikut menyusul kakak ke kamar itu. Sungguh enggan kakak percaya, mendengar kabar itu kakak enggan berdiam diri langsung melangkah cepat menuju ayah diruangan itu, kakak melihat ayah terbaring berselimut tanpa peralatan lagi.
“MANA PERAWATNYA MANA? ini hanya mimpikan? akankah kejadian seperti ini aku rasakan secepat ini? kenapa ini nyata!!!! tidakkkk !!! ayah tidak mungkin tega ninggalin kami tidak mungkinn!!!!! ayah, ayah bohong bukan?, ayah hanya pingsan bukannn!!! ayah ayooo bangunnn, ayah ingat kan dirumah sakit banda kakak pernah bilang “ayoo ayah positif thinking ayah sehat pasti sehat dan harus sehat. ummat, rakyat, dan keluarga butuh ayah. Tetapiiii, AYAH KENAPA MALAH HANYA MEMBALAS ANGGUKAN KECIL DAN MEMBERI PANDANGAN KOSONG TANPA HARAPAN!!!!
“ayaahh, ayo ayah, bangun, Ini kakak ayah, ayah kami masih butuh ayahhh, bukan hanya kami umat juga butuh ayahhh, bagaimana bisa kami hidup tanpa ayah” teriakku sambil memeluk dan menyentuh lembut wajahmu yang dingin tak bergerak, hari itu rumah sakit yang besar itu dipenuhi tangisan.
“YA ALLAH KUMOHON KEAJAIBANMU, YA ALLAH BISA SAJA AYAH HANYA TIDUR KARENA KELELAHAN BUKANN? YA ALLAH BUKANNYA ADA HABIB YA KATANYA HIDUP TANPA JANTUNG, ITU BUKAN HAL YANG MUSTAHIL BAGIMU BUKAN?. YA ALLAH!! JANGAN DULU, KAMI MASIH BUTUH AYAH”.
Sunggu akal sehat sudah kalah dengan kehancuran. istighfar yg kadang keluar instan menolong kakak mengontrol emosi kakak.
Singkat cerita, setelah pemandian dan kepedihan hati melihatmu didalam tempat yg tertutup rapat yg tak mungkin bisa diletakkan bersama kami di kursi pesawat.
Mununggu jadwal penerbangan yg lama membuat kami resah, dan merasa semakin kesakitan tak terlambat sedetikpun kabar berduka itu telah tersebar luas. banyak sekali ayah yang tergeletak lemas mendengar sosok gurunya pergi tanpa aba-aba.
Dipesawat garuda.
kesal sekali melihat tak ada ayah bersama kami membayangkan baru saja kemarin kita duduk bersama dan malah kini ayah telah tiada disaat tangis yang harus ditahan pedih,
Kakak menuangkan rasa sakit itu ditulisan ini.
7 september 2024
Ayah, ada agenda terbaik hari ini
hari ini seorang yg mulia telah kembali kepada yang Maha Mulia
Ayah biasanya kakak pasti bercerita segala hal yg ada secara langsung
Tapi kini kakak bercerita lewat hati dan tulisan yang sama hancurnya
Bahkan kata-katapun tak dapat menahan perihnya kepergian ayah
Kata-kata terus menerus memohon untuk dihapus, ia merasa malu untuk manusia semulia ayah.
Ayah, Terus-menerus engkau ajarkan kami kuat
Tapi sungguh hari ini
Apa itu kuat?
Mampukah kami bertahan tanpa matahari, rembulan dan oksigen yg berbentuk manusia mulia ini
Mungkinkah ayah hanya tidur sejenak lalu terbangun
Itulah pikiranku simanusia paling lemah imannya.
Maafkan saya Ya Allah, mampu kami hanya dari engkau
Lemah sungguh hidup dalam diri kami.
Ayah, kini pesawat telah tega meninggalkan tanah, kira-kira apakah tanah akan menangis? meraung-raung? memohon agar ia kembali? atau ia akan sabar karna ia tau bahwa pesawat ini akan kembali menyentuh lembut dirinya kelak dan bersama kembali?
Bahkan teringat percakapan terakhir kita di bandara yg entah mengapa ingin sekali hari itu kakak merekam suara ayah secara diam-diam. Ingin bertanya pertanyaan yg terus mengganggu kakak berhari-hari.
Bandara
Kakak : Ayah apa sih motivasi ayah sampai ayah bisa punya tekad sekuat ini dalam berpolitik padahal jarang ada ulama yang mau terlibat politik?
Ayah : mana ada tekad yang kuat? Ayah gabung mau jadi pemimpin (cawagub) karena diminta.
Kakak : Yakan itu juga butuh tekad yang kuat ayah?
Ayah : karena perintah Allah Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Kakak : Apa motivasi yang membuat ayah jadi semangat belajar? Ayah ada tidak dulu mikir yg kayak “saya pingin jadi pemimpin ini jadi saya harus belajar yang giat”.
Ayah : tidak, ayah fokus khidmat sama ilmu, Ya yang ayah pingin jadi pemimpin pesantren.
Hening, kemudian ayah bertanya
“Kenapa kakak kepikiran tentang itu?”
Kakak : tidak ayah, kakak kagum sama ayah dan bertanya-tanya kok ayah bisa punya tekad sekuat itu padahal tidak naik cawagub saja pikiran ayah sudah penuh, tapi kenapa ayah masih mau?
Ayah : oo ayah kalau masalah itu tidak apa apa.
Kalimat-kalimat ini sungguh cukup membuktikan sosokmu yang sangat tulus dan ikhlas memperbaiki umat dan menjalankan perintah Allah.
Sungguh, ayah malam itu kita tiba disambut banyak sekali oleh murid-murid, keluarga, pecintamu bahkan cuaca saat itu menjadi saksi bisu betapa berkabungnya aceh karna ditinggalkan salah satu sosok pejuang kebenaran. engkau disolatkan di berbagai tempat dan diimami orang-orang yg mulia. iri sekali kami melihatmu ayah, begitu banyak orang-orang yang menyayangimu sebagaimana tulusnya engkau menyayangi kami. Berhari-hari mereka telah melupakan waktu dan lelah karena telah diselimuti rasa sedih dan hancur menerima kenyataan bahwa sosok guru, pelita, inspirator, dan motivator, telah berpulang kembali kepada rabb-nya. Runtuh sudah segala harapan kami disaat itu.
Tapi, Allah yg Maha Pengasih masih memberi kemampuan untuk kami, banyak orang berdatangan membantu, memberi kekuatan. banyak sekali orang-orang itu ayah. hingga hari ini tetap masih menyakitkan, tapi kami berusaha semampu mungkin untuk berfikir hal-hal yang positif.
“Ayah memang berharap segera sembuh bukan? sekarang, ayah sudah sembuh, ayah sudah sangat lelah, kakak sangat mengerti betapa ayah masih sanggup menahan lelah, tapi kakak juga tidak sanggup melihat ayah terus-terusan menahan paksa rasa sakit dan lelah. Ayah bahkan akan lebih sering bersama kami bukan? ya walaupun kami tak dapat melihatmu ayah, sekarang bisa istirahat dengan tenang, tidak harus capek-capek mikir permasalahan dunia yg tiada akhirnya.
kami? tenang ayah. Allah ada, banyak sekali orang-orang baik yang Allah kirim membantu kami, bahkan banyak sekali anak-anak ayah dipesantren ini, mereka begitu baik dan tulus membantu kami.
Bagaimana kesulitan kedepan? ayah juga dulu penuh dgn kesulitan bukan? ayah bisa bukan? berarti kami juga bisaa!!!
“Ayah, tunggu kakak yaa!! tunggu kami yaa!! ntar bantu kami disana yaa!!”
Ya, kalimat ini hanyalah obat penenang sementara, kekuatan rindu lebih kuat daripada obat ini tapi setidaknya dapat menenangkan hati.
Ayah, dihari ini kakak sedikit paham
Mengapa pecinta mau berkorban mati-matian untuk yang dicintainya. berkorban agar dapat bertemu denganmu kelak, bagian dari cinta sejati bukan?
Bahkan pernah memiliki perasaan ingin cepat menyusul ayah, tapi bagaimana bisa bertemu jika tidak ada persiapan apapun. malu sekali, berharap bertemu manusia mulia tapi hanya membawa kantong dosa.
Mulai sejak itu, kehilangan semakin menakutkan. Satu demi satu orang yang kita sayangi pergi.
Hari ini beribu-ribu perasaan datang memperkenalkan diri.
Ayah, pantau kami disini, doakan kami ya. Akan kakak usahakan sekeras mungkin untuk menjaga ummi dan adik-adik.
Ya kayak ayah sering bilang “KITA TIDAK MAMPU DAN JANGAN NGERASA MAMPU TETAP MOHON BIMBINGAN DAN PETUNJUK KEPADA YANG MAHA MAMPU”.
Kadang ketika mengingat kata “tenanglah ayah Insya Allah ahli syurga”. sungguh tak ada keraguan dan ketakutan untuk itu.
Yang sebenarnya ditakutkan adalah diri kami sendiri. Bagaimana kami ini masih sangat miskin iman dan ilmu, yg biasanya menjadi pencerah bagi kami telah diambil kembali pemiliknya.
Ketika hati kembali bersedih ingatlah,
INSYA ALLAHHHH. yakinn!!!
“Ketika Allah mengambil sesuatu yg indah maka Allah akan memberi sesuatu yg lebih indah.”
Sering bukan kita menunggu apa hikmah disetiap ujian??
maka ayoo!!! tunggulah dan tela’ah hikmah itu dengan sabar karna ia tak semudah itu untuk dipahami.
Terima kasih kami kepada ayah tercinta, lelahmu tak akan mampu dilupakan, bahkan kursi favoritmu selalu tak sopan membuat kehilangan semakin terasa, ilmumu yg telah diwariskan kepada kami
Kami pastikan akan tetap melahirkan pewaris baru, tenang disana ayah!! bimbing kami dari jauh!!
tolong kami semua kelak!!
Sebagai seorang anak sekaligus murid. kakak memohon maaf atas segala sikap yang buruk dan untuk segalanya kami juga berterima kasih, perjuangan ayah akan selalu hidup mengajarkan dan membimbing kami semua.
written by : Safwana Dara Yusefa (27-09-24 Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb)
ayah yang dirindukan keluarga dan ummat manusia😭❤️❤️❤️❤️🕊️🤍