Suluh Al Jawiy, sebuah film serial lepas yang melibatkan almarhum Tgk. H. Muhammad Yusuf atau yang akrab disapa Tu Sop sebagai salah satu aktornya, memberikan renungan bagi kita semua tentang politik. Film yang diproduksi oleh Lembah Seulawah Studio pada tahun 2019 ini mengandung dakwah dan nasehat yang luar biasa tentang menjaga persaudaran menjelang pesta demokrasi. Dengan alur cerita yang ringan, film ini mampu memberikan edukasi kepada Masyarakat dengan gaya baru.
Film yang diposting di kanal youtube Suluh Al Jawiy dan Yadara tv ini, bercerita tentang dua orang anggota partai yang sedang bersantai di kedai kopi. Mereka memuji ketua partainya dan mengejek ketua partai lain. Tanpa disadari, salah satu aggota partai yang mereka bicarakan mendengar percakapan tersebut dan perkelahianpun tak dapat dielakkan. Keributan tersebut terdengar juga oleh Tu Sop dan anggotanya yang sedang membahas bantuan rumah dhuafa dari Barisan Muda Umat.
Tu Sop dan anggotanya bergegas menuju meja tempat mereka berkelahi. Ketika tusop tiba, perkelahian itu pun dihentikan seolah tak terjadi apa-apa. Saat ingin kembali ke mejanya, Tu Sop dan anggotanya dicegat oleh Seseorang yang mendengar buntut pembicaraan dan perkelahian mereka dan mulai bercerita kepada beliau. Tu Sop kembali duduk dan memberikan nasehat yang luar biasa tentang politik kepada kita semua.
“jangan jadikan politik ini ajang perpecahan dan permusuhan antar kita, tapi jadikan dia sebagai ajang silaturrahmi. Politik ini adalah instrument untuk memperkuat kebaikan, Jangan sampai anak bangsa ini hancur-hancuran menjadi permusuhan dengan latar belakang politik yang pada dasarnya politik itu untuk memperkuat kehidupan bangsa. Jangan sampai dengan politik itu, hancur kesatuan antar anak bangsa. Substansi dari politik adalah melahirkan wakil dan pemimpin-pemimpin rakyat untuk mengurus negri Ini.” Ujar Tu Sop dalam salah satu adegan nasehat film Suluh Al Jawiy yang disutradarai oleh Tuanku Al Absyar itu.
Lebih lanjut Tu Sop menjelaskan, bahwa politik bukanlah kontes kecantikan, bukan pula kontes ketampanan, ini adalah kontes untuk melahirkan pengurus bangsa demi masa
depan bangsa yang lebih baik, Semua anak bangsa boleh berpolitik, tapi jangan kita tinggalkan agama kita. Semua kita punya kewajiban amar makruf nahi mungkar, maka bagaimana dalam migrasi politik kita, dapat memperkuat perbaikan dan menghasilkan kekuatan politik sebagai kekuatan perbaikan masa depan bangsa. Kita ingin membangun negri ini tapi ini malah lebih dulu hancur. Jangan sampai disaat kita berpolitik, kita malah menjadi penghuni neraka. Jadikan politik ini sebgai hasanah fiddunya dan hasanah fil akhirah.
mau nonton filmnya lansung? klik link https://youtu.be/8ZWAXOeaWo4?si=GUyUyIIoU2wLCLpc untuk mengikuti keseruan filmnya di youtube YADARA TV
Pesta demokrasi 2024 di Aceh, kini sudah berada di depan mata. Berbagai partai politik dan seluruh elemen Masyarakat ikut serta dalam atmosfer politik yang saban hari semakin memanas. Semua kita mengharapkan hadirnya sosok pemimpin yang mampu menyelesaikan berbagai problematika di Aceh sebagai salah satu provinsi yang mendapatkan hak otonomi khusus dan bergelar Serambi Mekah. Mulai dari persoalan kemiskinan yang masih
menghantui Masyarakat, persoalan kesehatan, hingga penerapan syariat Islam. Semua mengharapkan sosok pemimpin yang dapat mengembalikan citra Aceh sebagai bumo teleubeh ateuh rung Donya.
Namun sangat disayangkan, kontestasi politik di panggung demokrasi malah menambah persoalan baru di kalangan Masyarakat. Pemilu dan segala hiruk pikuknya, malah menjadi sebuah alat yang meretakkan ukhuwah dan persaudaraan antar sesama. Dalam memenangkan paslon yang didukung, tak jarang sebagian dari kita menggunakan politik bullying, saling menjatuhkan, dan menebar fitnah. Hal ini tentu sangat jauh dari substansi politik itu sendiri yang bertujuan melahirkan pemimpin untuk menyelesaikan permasalahan umat
Dalam hal ini, perlu adanya nesehat dan renungan-renungan politik untuk menumbuhkan kesadaran akan politik yang santun dan sarat akan nilai-nilai keislaman. Saya rasa, film Suluh Al Jawiy ini, sangat layak ditonton ulang sebagai renungan bagi kita semua dalam menjalani pesta demokrasi yang sudah semakin dekat. Sebagai negeri yang bermartabat dengan pondasi keislaman, mari sama-sama kita wujudkan politik santun dan saling menguatkan untuk melahirkan pemimpin yang dapat membawa Aceh ke arah yang lebih baik. Wassalam…
Oleh: Tgk. Aizil Fahmi SB